Desa Kasongan adalah sebuah desa yang berada di Bangunjiwo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta. Sebuah desa pusat kerajinan gerabah atau tembikar dari tanah liat dengan mayoritas penduduk bekerja sebagai perajin gerabah dengan bahan baku dari tanah liat.
Pembuatan gerabah di desa Kasongan masih terbatas untuk peralatan keperluan rumah tangga, seperti kendi (tempat air minum), kendil (tempat memasak), gentong (tempat air), anglo (tempat memasak dengan bahan bakar kayu arang). Seiring dengan perkembangan jaman, kini pembuatan gerabah tidak hanya terbatas pada perabotan rumah tangga saja, namun juga membuat barang-barang lain sejenis yang memiliki nilai jual di pasaran cukup bagus.
Asal-usul Desa Kasongan
Pada masa penjajahan Kolonial Belanda pernah terjadi peristiwa mengejutkan warga setempat, yaitu seekor kuda milik seorang Reserse Belanda ditemukan mati di sawah milik warga. Peristiwa ini membuat warga desa ketakutan. Karena takut dengan hukuman dari pemerintah Kolonial Belanda, akhirnya warga pergi ke desa lain, melepaskan hak tanahnya dan hal ini diikuti oleh para warga lainnya. Tanah yang telah dilepas tersebut kemudian diakui dan dimiliki oleh pendatang yang telah pindah dan bermukim di desa Kasongan hingga sekarang.
Warga yang ketakutan akhirnya berdiam diri di sekitar rumah, karena tidak memiliki lahan persawahan lagi maka untuk mengisi waktu mereka memanfaatkan apa saja yang ada di sekitar. Mereka memanfaatkan tanah yang ada disekitar untuk membuat gerabah yang ternyata tidak pecah bila disatukan. Kemudian mereka menjadikannya sebagai peralatan rumah tangga. Akhirnya, dengan kebiasaan mereka itu menjadikan aktifitas sebagai perajin gerabah menjadi turun temurun hingga anak keturunan mereka sampai sekarang. Kasongan menjadi salah satu desa wisata yang dikenal oleh para wisatawan.